Pemerintah Brasil menyatakan siap membawa kasus kematian warganya, Juliana Marins, ke jalur hukum internasional jika ditemukan unsur kelalaian dari pihak Indonesia. Pernyataan ini muncul setelah jenazah Marins ditemukan di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, beberapa hari setelah ia dilaporkan hilang saat melakukan pendakian.
Kementerian Luar Negeri Brasil telah meminta klarifikasi resmi dari pemerintah Indonesia terkait kronologi kejadian. Mereka juga mendesak agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan. Pihak Brasil menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika terbukti ada kelalaian dalam penanganan keselamatan pendaki asing, khususnya dalam hal pengawasan jalur wisata dan tanggap darurat.
Sementara itu, otoritas Indonesia mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam. Tim SAR, aparat kepolisian, dan Balai Taman Nasional slot bet kecil Gunung Rinjani ikut memeriksa lokasi dan mengumpulkan keterangan saksi. Mereka juga memeriksa izin dan protokol keselamatan yang berlaku saat pendakian berlangsung.
Kedutaan Besar Brasil di Jakarta telah menghubungi keluarga korban dan menyatakan komitmen untuk mengawal proses hukum. Mereka juga mengirim tim konsuler ke Lombok untuk mendampingi proses identifikasi dan pemulangan jenazah.
Insiden ini memicu perhatian luas dan membuka kembali perdebatan soal standar keamanan wisata alam di Indonesia, terutama bagi wisatawan mancanegara. Jika terbukti lalai, pemerintah Indonesia tidak hanya menghadapi tekanan diplomatik, tetapi juga tuntutan hukum dari Brasil.
Kedua negara kini menunggu hasil investigasi lengkap yang akan menentukan arah hubungan diplomatik ke depan.